Selasa, 03 April 2012

CAKRA


Mengenali jalur sinar ke-Tuhanan (Antahkarana)
Kita lahir ke dunia ini serta dapat hidup karena kita diberikan atman/roh oleh Siwa/Tuhan. Tuhan/Siwa yang selalu berhubungan dengan atman/roh akan menyinari tubuh kita melalui Antahkarana. Antahkarana adalah jalur sinar suci Siwa/Tuhan yang mengalir ke tubuh manusia.
Antahkarana dapat dibesarkan dengan jalan membuka inti cakra Sahasrara (cakra Mahkota) melalui upacara ritual yaitu : pawintenan dan dapat dibantu oleh seorang guru spiritual tertentu.
Antahkarana ini berupa sinar putih keunguan yang mengalir terus menerus ke inti cakra Sahasrara yang letaknya bersesuaian dengan ubun-ubun di atas kepala kita. Pada kebanyakan orang umum antahkarana ini hanya setebal rambut, namun khusus bagi masyarakat Hindu umum/awam di Bali Antahkarana ini sebesar tusuk gigi sampai sebesar lidi. Hal ini disebabkan oleh seringnya masyarakat bali mengadakan upacara yadnya.
Tetapi dalam pengamatan waskita, besar kecilnya sinar Antahkarana tergantung seberapa dekat hubungan orang tersebut terhadap Tuhan/Siwa itu. Kenapa orang yang melakukan upacara yadnya ataupun ritual khusus di Bali mampu untuk memperbesar jalur suci Antahkarana, karena ritual maupun upacara yadnya di Bali secara tidak disadari sama halnya kita melakukan meditasi dan yoga.
Yadnya adalah shrada bhakti yang tulus iklas. Jadi kalau setiap manusia sudah tulus hatinya dalam melakukan yadnya tersebut maka tenanglah jiwa bhatinnya. Dan dalam bermeditasi dan yoga kita harus memusatkan pikiran kita pada satu tujuan, agar pikiran kita mencapai ketenangan, bila mana pikiran sudah mencapai ketenangan maka jiwa bhatin secara otomatis akan ikut tenang. Jadi dengan itu untuk mengembangkan Antahkarana ini dapat dilakukan dengan menyeimbangkan antara meditasi/sembahyang dan berbakti secara sungguh-sungguh berdasarkan hati yang tulus ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar