Selasa, 03 April 2012

NYERI TENGGOROKAN? PENYEBABNYA VIRUS ATAU BAKTERI YA? PERLU MINUM ANTIBIOTIK TIDAK YA?


NYERI TENGGOROKAN? PENYEBABNYA VIRUS ATAU BAKTERI YA? PERLU MINUM ANTIBIOTIK TIDAK YA?
Nyeri tenggorokan atau nyeri menelan yang dalam dunia medis disebut sebagai faringitis merupakan peradangan pada faring (tengorokan) yang dapat melibatkan kelenjar getah bening disekitarnya (tonsil) dan dapat juga tidak. Nyeri tenggorokan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan juga dapat disebabkan oleh infeksi virus. Masyarakat di daerah tropis sangat rentan sekali menderita nyeri tenggorokan oleh karena virus dan bakteri dapat hidup dan bertahan lama dalam udara bebas di daerah tropis. Kedua penyebab ini harus dibedakan oleh karena penanganannya sangat berbeda.

Membedakan nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau oleh infeksi virus dapat dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Pada nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri maka gejala-gejala yang muncul adalah panas yang tinggi, membesarnya kelenjar getah bening yang ada di leher dan pada pangkal lidah dan pangkal tenggorokan terlihat bercak putih yang dikelilingi oleh mukosa yang merah. Bercak putih ini merupakan koloni daripada bakteri. Bakteri penyebab nyeri tenggorokan adalah streptokokus beta hemolitikus.

Pada nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh karena infeksi virus, maka gejala-gejala yang muncul adalah panas yang tinggi yang disertai gejala-gejala infeksi virus pada umumnya yang disebut sebagai gejal prodromal. Gejala prodromal dapat berupa panas yang disertai nyeri otot dan tulang, nyeri pada belakang bola mata, pusing dan kadang disertai mual dan muntah yang ringan sampai berat. Pada nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh karena infeksi virus sering disertai batuk, pilek dan hidung tersumbat. Virus penyebab nyeri tenggorokan tersering adalah virus influenza.

Nah setelah kita dapat membedakan nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri atau virus, maka sekarang kita harus memahami pengobatan yang terbaik untuk masing-masing. Oleh karena kita pasti tidak mau meminum obat yang sebanarnya tidak kita perlukan, mengingat obat itu sendiri adalah racun atau pedang bermata dua.

Pada dasarnya tubuh kita adalah penyembuh yang ideal untuk dirinya sendiri, namun demikian terkadang tubuh memerlukan bantuan dari luar, yaitu berupa obat untuk dapat memerangi penyakit. Pada nyeri tenggorokan oleh karena infeksi bakteri diperlukan obat antibiotik untuk dapat membunuh bakteri yang berkoloni disekitar pangkal tenggorokan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi antibiotik adalah jenis antibiotik haruslah tepat untuk jenis bakteri yang akan ”dibantai”, dosis antibiotik setiap orang sangat bervariasi tergantung berat badan, dan untuk menghindari resistensi bakteri terhadap antibiotik yang sama dikemudian hari maka antibiotik harus diminum dalam jangka waktu tertentu agar tidak ada satu bakteri pun yang masih hidup.

Pada nyeri tenggorokan oleh karena infeksi virus tidak diperlukan antibiotik. Sampai saat ini tidak ada obat antivirus yang dapat membunuh virus secara tuntas. Virus hanya dapat dibunuh secara tuntas oleh pertahan tubuh sendiri, yaitu oleh sel darah putih. Untungnya sel-sel pertahanan tubuh kita sudah teruji dengan baik untuk ”memerangi” virus influenza penyebab nyeri tenggorokan, sehingga nyeri tenggorokan akan sembuh dengan sendirinya antara 5 sampai 7 hari sejak gejala pertama kali muncul. Pengobatan terbaik untuk nyeri tenggorokan yang disebabkan oleh virus adalah dengan istirahat dan memastikan sel-sel pertahanan tubuh dapat bekerja dengan optimal. Obat-obatan terkadang diperlukan namun sifatnya adalah simtomatis (diberikan hanya untuk meredakan gejala-gejala yang muncul, misalnya apabila gejala yang muncul adalah batuk dan pilek maka diperlukan obat batuk dan pilek, atau apabila gejala panas dan sakit kepala yang dominan muncul, maka diperlukan obat penurun panas dan obat sakit kepala).

PURANA DEWA TATWA


Kutipan
PURANA DEWA TATWA
Yang mendukung wahyu-wahyu Beliau tentang Pura Mojopahit/candi Jajawar Berdasarkan bukti yang ada yaitu dari Purana Dewa Tatwa, Bhatara Pasupati  (Pandita Sehsubakir) berasal dari Jambu Dwipa Gangga Sindu Saraswati Hindu di India, di utus oleh Bhatara Abra Sinuhun datang ke tanah Panjang Jawa sampai sekarang untuk beryoga di Gunung semeru  Jawa Timur. Begitu titah Bhatara Abra Sinuhun kepada Bhatara Pasupati. Yang mengajak pengikut 7 keti, beserta calon Raja. Ida Hyang  Pasupati Bhatara  dan pengikutnya mohon pamit dari India dan segera berjalan menuju tepi pantai, tidak di ceritakan dalam perjalanan sampailah Beliau di tepi pantai. Selama perjalanan menjumpai air yang sangat besar bernama kali dan bebatuannya bersinar bernama Intan, oleh Bhatara kali itu di berinama Kali Intan. Lama kelamaan  di hingga menjadi Kalimantan.
Ida Bhatara Hyang Aji Pasupati beryoga di sungai itu, ngastawa tirta suci yang bernama Tirta Amerta Sanjiwani,Pelukatan dan Prasista  untuk menyucikan sungai itu oleh Bhatara setempat tempat Beliau beryoga diberi nama Kutai.
Setelah melanjutkan perjalanan  lama-lama di Tanah Panjang Giri Semeru, disinilah beliau dan pengikutnya menetap terus membangun Meru Tumpang 11 (sebelas) dan Pelinggih Surya. Beliau Beryoga memuja Bhatara Surya, saat beryoga terjadilah hujan,angin,banjir,gelap dan petir berturut-turut serta pelangi. Turunlah Sang Hyang Bhaskara Dipati, lahirlah 7 (tujuh) Putra-Putri Beliau. Masing-masing bernama:
  1. Bhatara Hyang Agnijaya, yang kemudian berparhyangan di Gunung Lempuyang Luhur.
  2. Bhatara Hyang Putranjaya, yang kemudian berparhyangan di Gunung Agung
  3. Bhatara Dewi Danuh, yang kemudian berparhyangan di Ulun Danu Batur
  4. Bhatara Hyang Tugu, yang kemudian berparhyangan diGunung Andakasa
  5. Bhatara Hyang Manik Galang, yang kemudian berparhyangan di Pejeng
  6. Bhatara Hyang Manik Gumawang, yang kemudian berparhyangan di Gunung Beratan
  7. Bhatara Hyang Tumuwuh, yang kemudian berparhyangan di Gunung Batukaru
    Bhatara Hyang Agnijaya menurunkan Bhatara Empu Widtadharma, bergelar Sri Mahadewa
    Mpu Dwijendra menurunkan 3 (tiga) putra yaitu: Gagak Aking, Bubuksah, Brahmawisesa. Mpu, Brahmawisesa menurunkan Mpu Gandring dan Empu Saguna. Mpu Saguna menurunkan Kepandaean dan warga Pande.Mpu Bajrasatwa menurunkan Mpu Tunuhun (Mpu Lampita)Mpu Tunuhan menurunkan Panca Pandita yaitu: Mpu Gnijaya, Mpu Semeru, Mpu Gana,  Mpu Kuturunan (yang membawa lontar-lontar ke Bali) dan Mpu Baradah. Mpu Baradah menurunkan Mpu Siwagandu, Dyah Widawati dan Mpu Bahula. Mpu Gnijaya menurunkan Sapta Rsi...Dalam kesempatan ini kita sebagai Rakyat, warih atau keturunan Beliau yang berstana di Pasraman Candi Jajawar, Giri Semeru Selatan. Sangat wajib melanjutkan serta membenahi kembali yasa dan bakti kita, yang telah lama kita lupakan bersama kepada Beliau. Memang pada dasar atau sepatutnya kewajiban ini, di Emban/menjadi Tanggungjawab Bangsa Indonesia. Oleh karena dalam menjalankan  wahyu yang di terima oleh Ida Pandita Empu, Kita sebagai Umat Hindu/Rakyat Indonesia yang paling dekat tatacara menjalankan Agama kehadapan Beliau. Serta kita Hindu dari Bali dapat Anugrah dari Beliau sebagai mengawalinya. Kita merasakan bersyukur juga dengan wahyu-wahyu yang telah di terima oleh Ida Pandita Empu Nabe Dwi Prama Dharma. Sehingga keyakinan kita bersama untuk menjalankan Dharma Agama sudah bulat, wahyu yang diterima Ida Pandita ring Gria Manggis dengan lontar-lontar yang ada di Trowulan-Majapahit, Pura Besakih, Purana Dewa Tatwa serta dalam “Weda-weda” (dalam Mantra/ Maweda) yang sering  di uncarkan dalam pemujaan Upacara Oleh Ida Pandita,
    Pemangku di Bali selalu menyebutkan tentang Keberadaan Linggih Ida Hyang Aji Pasupati dan Benar adanya.